Gimana puasamu hari ini, Bebs? Buka puasa tadi
ga kalap dong yaaa, heheh… Kapan-kapan mau share menu buka puasa ah, yang gampang bettt bikinnya dan sehat tentu saja.
Tapi itu nanti saja yes, sekarang mo bahas
sepenggal ceramah di mesjid pas trawih malam kedua.
Kata Om Ustadz, ibadah itu diibaratkan lari
maraton, kita harus punya strategi agar semangat dan konsistensi terjaga hingga
akhir. Analoginya begini; ketika di awal lomba maraton kita sudah nge-sprint
duluan, maka energi dan semangat kita terkuras lebih cepat sebelum tiba di
garis finish. Sama dengan ibadah di bulan Ramadan. Istilahnya tuh jangan
panas-panas tai ayam.
Kan Allah sudah bilang, ibadah itu bukan soal
banyak-banyakan. Justru yang lebih penting ialah ibadah yang dikerjakan secara
konsisten walaupun kecil jumlahnya. Tapi begitulah kebanyakan kita sih yaa...
Makanya, yang sanggup bertahan dan bertemu malam lailatul qadr hanyalah
orang-orang pilihan, yaitu yang selalu menjaga kualitas ibadahnya.
Malam lailatul qadr adalah salah satu waktu
istimewa yang hanya ada di bulan ini. Kata Allah, malam inilah malam yang lebih
baik dari seribu bulan. Kebayang betapa beruntungnya mereka yang mendapati
lailatul qadr?
Ada sebuah riwayat yang mengisahkan bagaimana
suatu ketika A’isyah bertanya, “Ya Rasulullah, jika suatu hari aku mendapati
malam lailatul qadr, doa apa yang harus kuucapkan?”
Sekarang, saya teringat pada kisah-kisah yang
masyhur ketika saya masih kecil. Konon katanya, kalo kita bertemu malam
lailatul qadr, kita boleh minta apaaaa saja yang kita mau kepada Tuhan. Minta
kaya, minta panjang umur, minta mau sehat walafiat. Whatever. Tapi, namanya
anak-anak paling mikirnya permintaan remeh. Mo minta baju baru, minta rambut
lurus entah bagaimana caranya bagi mereka yang rambutnya keriting dan frustrasi
dijuluki “rambut mi”, hahaha.
Nah, dengan umurmu yang sekarang, dengan
kondisimu saat ini, jika mendapati waktu istimewa itu doa apa yang hendak kamu
panjatkan kepada Tuhan? Karir yang bagus? Bisnis yang sukses? Anak yang baik?
Pasangan yang setia? Ya ya ya…silakan sebutkan satu per satu permintaanmu.
But, wait… Kita kembali dulu kepada pertanyaan
A’isyah tadi. Tahu gak apa jawaban Rasulullah? Beliau malah bilang,
“Ucapkanlah:
Allaahumma innaka
‘afuuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii…
Ya Allah, sesungghnya
Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang memohon ampun, maka ampunilah
aku.”
See? Ternyata doanya gak muluk-muluk. Dalam
relasi hamba dengan Pencipta, doa pengampunan adalah bentuk kesadaran paling
tinggi akan eksistensi diri, bahwa kita dengan segala kesombongan yang kita
sampirkan di pundak, ternyata hanyalah makhluk lemah yang tak luput dari dosa.
Dalam redaksi doa yang sederhana itu juga secara tersurat disebutkan bahwa Tuhan mencintai hamba-Nya yang memohon ampun. Noted: cin-ta. Siapa yang gak mau dicintai Allah? Bayangkan, manusia saja kalau mencintai bisa berkorban habis-habisan untuk yang dicintai. Manusia saja akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik kepada yang dicintainya. Hei, ini Allah...yang punya semua perbendaharaan sejagat raya. Masa iya kita gak mau dicintai-Nya?
Adakah yang lebih baik dari dicintai Allah? I guess, nothing...
Dalam redaksi doa yang sederhana itu juga secara tersurat disebutkan bahwa Tuhan mencintai hamba-Nya yang memohon ampun. Noted: cin-ta. Siapa yang gak mau dicintai Allah? Bayangkan, manusia saja kalau mencintai bisa berkorban habis-habisan untuk yang dicintai. Manusia saja akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik kepada yang dicintainya. Hei, ini Allah...yang punya semua perbendaharaan sejagat raya. Masa iya kita gak mau dicintai-Nya?
Adakah yang lebih baik dari dicintai Allah? I guess, nothing...
Maka Pak Ustadz tadi berpesan, doa ini mestinya
selalu kita panjatkan mulai sekarang, juga sebagai bentuk upaya melatih
konsistensi dalam beribadah.
Oke, sekian dulu tulisan kali ini. Saya menulis
bukan karena saya lebih baik yes, *dah, gw mah apa atuhhh, butiran jasjus…* Ini
jatohnya kayak reminder juga sih buat saya, tentang bagaimana baiknya
bermunajat.
Well, silakan ambil yang baik-baik saja dari
tulisan ini. Triiiiiiims :’)
Komentar
Posting Komentar