Kalau kamu pernah main ke Bali tanpa mampir ke Nusa Penida, baiknya kamu balik lagi ke sana deh. Gak afdol liburanmu, serius! Pulau cantik ini adalah destinasi yang tidak boleh kamu lewatkan. Yes, kalau kamu kids jaman now yang hobi nongkrongin temlen instagram sampe lupa waktu, pasti sudah sempat dong melihat foto prewedding-nya Kahiyang Ayu, putri presiden Jokowi, yang mengambil salah satu spot di Nusa Penida itu…
Seminggu selepas lebaran idul
fitri tahun lalu, saya dan sepupu sekaligus soulmate
(namanya Putri) kembali ke kota perantauan, izinnya sih begitu. Padahal
kami diam-diam malah mengambil penerbangan tujuan Bali, hahhaha. Sebenarnya sih
ya kami tidak berniat pergi tanpa pesan macam begitu, Cuma berhubung waktu izin
gak dikasih, ya sudah…terpaksa. Tapi jangan dicontoh! Pergi tanpa restu itu
banyak malapetakanya loh. Dan tentu saja, kami pun mengalaminya.
Btw, liburan aja butuh restu
gaes, apalagi kalo mau membangun rumah tangga. *eh
****
Saya dan Putri mendarat di
Bandara I Gusti Ngurah Rai ketika hari sudah gelap. Kesan pertama yang
ditangkap oleh indra saya tiada lain tiada bukan: bau dupa dan kemenyan. Juga
tulisan: Welcome to Bali. Ini adalah pengalaman pertama saya menapakkan kaki di
ubinnya Ngurah Rai. Maklumlah, liburan butuh banyak dana sementara kite belum
jadi horang kaya (semoga tidak lama
lagi!).
Dari bandara, kami langsung
menuju hotel. Saya lupa apa nama hotelnya dan di kawasan mana ia berada,
hahhah, ingatan saya tentang hal-hal beginian memang tidak begitu bagus. Intinya
adalah, dari mulai urusan pesawat hingga tempat tidur kami sangat mengandalkan
Traveloka. Makasih Traveloka…. *bukan iklan* And you know, selama kurang lebih 7 hari di Bali, kami pindah hotel
nyaris setiap hari. Tujuan perpindahan ini adalah untuk mendapatkan harga
termurah sekaligus pengalaman berbeda-beda, bahhhahha. But overall, seruuuu banget!
Hotel pertama tempat kami
menginap terletak di dalam kawasan padat penduduk. Tapi jangan salah, hotelnya sangat
cozy, suasana kamar kami terasa seperti cottage; ada setapak, taman-taman kecil,
dan suara air kolam. Di sana telah menunggu dua partner kami, Ika dan Amang
(mereka flight dari Manado).
Keesokan paginya, petualangan dimulai.
Saya, Putri, Ika, dan Amang pagi-pagi sekali sudah meluncur ke Sanur. Dari Pantai Sanur ini kami akan menumpang fast boat menuju Nusa Penida. Eh, kamu
pernah gak naik kapal terus lambung kapalmu berasa betul dihantam ombak sekira
lima meteran? Kalo belum, inilah saatnya! Dahsyat! Putri dan Ika
teriak-teriak sepanjang perjalanan. Tapi saya tidak begitu lama mengalami euforia
teriakan karena beberapa saat setelahnya saya jutsru dikuasai rasa pusing
akibat mabuk laut, huhuhu… :(
Singkat kata singkat cerita, tibalah kami di Nusa Penida dan langsung menyewa sepeda motor untuk menjelajah. Tujuan
pertama kami ialah Pantai Atuh. Perjalanan ke sana lumayan
lama dan panaaassss… Jalannya juga nauduzubillah, naik turun bukit, berkelok,
dan kadang berbatu. Kalo ketemu tanjakan atau penurunan curam, si Putri akan
turun dan minta tolong Amang, kalo gak, siapa aja yang ditemui di jalan. Orang lewat
kek. Penduduk lokal kek. Dan saya cuma jadi penonton, eike ga bisa bawa motor coyy,
hahhah. Beberapa kali, saya dan Putri sempat jatuh dari motor. Mungkin, kualat
karena pergi ga minta izin, hehehe.
Perjalanan yang tidak mudah itu terbayar
dengan pemandangan yang kami dapati! Cantik. Tenang. Surga. Aaahhhhhh…
Pose gag jelas di Pantai Atuh, hahaha |
captured from above |
Masih ada 3 destinasi yang harus kami datangi di Nusa Penida. Berhubung hari sudah hampir sore, kami memutusukan mencari penginapan lalu melanjutkan perjalanan besok.
Hari kedua di Nusa Penida…
Setelah sarapan pagi di Warung
Makan Barokah di dekat penginapan, kami tancap gas menuju Broken Beeach.
Broken Beach |
Dari Broken Beach, kami bergeser
ke Angel’s Billabong. Jaraknya dekat sekali dari Broken Beach, hanya butuh jalan
kaki sebentar, gak sampe 5 menitan.
Angel's Billabong, pas ada ombak gede agak bahaya |
Jernih banget airnya... |
Jalan-jalan kami ditutup dengan mengunjungi Crystal Bay. Nah, ini nih pantai tempat prewed-nya Mb Kahiyang. Tempat ini cenderung ramai dibanding yang lain, mungkin karena Crystal bay adalah spot snorkeling. Karena kami datangnya tengah hari bolong, panasssnya ampun-ampunan. Honestly, not so special sih bagi kami berempat, biasa aja. Gak jauh beda dengan pantai di kampung kami, hehhehe. Makanya mampirnya gak lama. Nah, setelah dari sini, kami segera kembali ke Pulau Bali.
Crystal Bay |
Komentar
Posting Komentar