Sungguh mengagumkan bahwa ternyata bayi baru lahir
yang ditempatkan pada dada atau perut ibunya akan bisa menemukan sendiri sumber
ASI dan langsung menyusu. Nah, proses inilah yang dikenal dengan istilah
insiasi menyusui dini (IMD).
Inisiasi menyusui dini
(IMD)dilakukan pada 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan. Apa pentingnya
melakukan IMD?
photo cr: |
IMD ialah langkah awal untuk menunjang
keberhasilan ASI eksklusif nantinya. Pemberian
ASI eksklusif itu sendiri selain sebagai sumber gizi paling baik bagi bayi,
juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga si kecil tidak mudah
terserang penyakit infeksi (infeksi
saluran pernapasan dan diare merupakan “major child killer”, penyebab kematian
terbesar pada anak). Maka dengan memberikan ASI eksklusif, angka kematian bayi
pun bisa berkurang. Cairan ASI berwarna kekuningan yang pertama kali keluar
atau dikenal dengan sebutan kolostrum merupakan cairan kaya nutrisi yang baik
untuk sistim imunitas bayi. Sayangnya, pada masyarakat tradisional, kolostrum
malah “dibuang”.
Pada proses IMD terjadi kontak skin to skin antara ibu dengan bayi. Interaksi
ini memberikan rasa hangat kepada bayi sekaligus mengeratkan ikatan emosional
di antara keduanya. Selain itu, ternyata proses ini juga membantu mengurangi rasa
nyeri yang diderita ibu pascapersalinan.
Bagaimana agar IMD berhasil?
Langkah pertama; perlu persiapan
mental dan fisik. Dari segi mental, setiap ibu harus yakin dan percaya diri
bahwa mereka bisa menyusui bayinya. Jauh-jauh hari sebelum persalinan, ibu dan
suami juga perlu membekali diri dengan pegetahuan yang memadai. Sedangkan dari
segi fisik; perhatikan asupan makanan yang bergizi dalam jumlah cukup.
Kedua; menggalang dukungan dari
anggota keluarga terdekat, misalnya dari orang tua dan mertua. Ibu perlu
memberikan pemahaman kepada mereka tentang keinginannya untuk melakukan IMD dan
apa saja manfaatnya. Salah satu cara yang bisa ditempuh ialah mengajak serta
orangtua/mertua ketika kunjungan ke dokter atau bidan sehingga mereka bisa memperoleh
penjelasan lebih detil. Hal ini penting dilakukan mengingat anggota keluarga
biasanya banyak terlibat dari mulai proses persalinan hingga pengasuhan anak.
Ketiga; mencari tenaga kesehatan
dan fasilitas kesehatan yang mendukung IMD dan ASI eksklusif.
Keempat; jangan buru-buru
memberikan dot/susu formula segera setelah lahir karena ibu merasa ASI-nya
tidak keluar. Sebagian ibu memang tidak langsung bisa memproduksi ASI. But, don’t worry karena sebenarnya
setiap bayi masih punya cadangan makanan. Hal yang perlu dilakukan ibu adalah segera
lakukakn IMD dan menyusu sesering mungkin yaitu sedikitnya setiap 2 jam untuk
merangsang keluarnya ASI. Selalu ingat pula untuk menanamkan keyakinan di dalam
diri, “I can do it!” Pemberian dot/mpeng juga tidak duanjurkan karena bisa
menyebabkan bayi mengalami bingung puting.
Komentar
Posting Komentar