Beberapa dekade silam, sebagian masyarakat mungkin belum
familiar dengan penyakit jantung dan stroke. Kesannya, itu penyakit orang
kaya... Tetapi hari ini, dua penyakit itu bukan lagi milik orang
berduit saja. Pola
hidup manusia modern yang cenderung instan dan suka yang “enak-enak”, mau tidak
mau membuat kita semakin akrab dengan penyakit tersebut.
pict: google |
Tingginya angka kejadian penyakit jantung koroner (PJK) dan
stroke membuat banyak orang mulai waspada terhadap kolesterol. Betapa tidak,
kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
PJK dan stroke.
Nah, ketakutan sebagian orang terhadap kolesterol dilihat
oleh sebagian produsen sebagai peluang untuk menciptakan produk-produk
non-kolesterol. Namun sayangnya, beberapa iklan mengenai produk non-kolesterol
ini terkesan menyesatkan. Misalnya,
minyak goreng merek tertentu yang diklaim tanpa kolesterol. Kenyataannya,
kolesterol memang hanya ditemukan pada produk hewani (seperti daging, telur)
sementara minyak goreng berasal dari kelapa sawit (sumber nabati). Dengan
demikian, minyak goreng pada dasarnya memang tidak mengandung kolesterol.
Well, sebagai konsumen kita pun dituntut lebih cerdas dan tidak mudah
terpengaruh oleh iming-iming produk non kolesterol. Tidak perlu pula berlebihan
menganggap kolesterol itu sebagai momok yang menakutkan. Tubuh kita tetap membutuhkan
kolesterol kok, sekitar 300 mg per hari untuk menjaga fungsi
normalnya. Sebab apa? Zat yang satu ini memiliki beberapa fungsi; antara lain
merupakan komponen dalam garam empedu, menjadi bagian penting dalam semua
membran sel, serta penting dalam pembentukan beberapa hormon seperti
testosteron.
Sebuah penelitian menunjukkan ternyata kolesterol yang
terkandung dalam makanan seperti kuning telur tidak memiliki efek siginifikan
dalam peningkatan kolesterol darah. Justru, pola
makan yang tinggi kandungan lemak jenuh (gorengan, margarin, dll) lebih banyak
berpengaruh terhadap peningkatan kolesterol darah.
Hal ini dikuatkan oleh penelitian J. Gray dan B.Griffin dalam jurnal berjudul Eggs And Dietary Cholesterol – Dispelling The Myth. Dosen saya, Prof. Veni Hadju,
pernah berkata, “Tidak usah takut makan telur rebus setiap hari, kita harusnya
lebih takut kalau makan gorengan tiap hari.” Lagi pula, telur merupakan makanan
murah yang sangat kaya vitamin dan mineral.
saya suka gorengan, tapi itu dulu. sejak ketemu kamu semuanya berubah hahaha
BalasHapus