Langsung ke konten utama

Mengapa Harus IMD?

Sungguh  mengagumkan bahwa ternyata bayi baru lahir yang ditempatkan pada dada atau perut ibunya akan bisa menemukan sendiri sumber ASI dan langsung menyusu. Nah, proses inilah yang dikenal dengan istilah insiasi menyusui dini (IMD).


Inisiasi menyusui dini (IMD)dilakukan pada 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan. Apa pentingnya melakukan IMD?
photo cr: www.mamamia.com.au

IMD ialah langkah awal untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif nantinya.  Pemberian ASI eksklusif itu sendiri selain sebagai sumber gizi paling baik bagi bayi, juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga si kecil tidak mudah terserang penyakit infeksi  (infeksi saluran pernapasan dan diare merupakan “major child killer”, penyebab kematian terbesar pada anak). Maka dengan memberikan ASI eksklusif, angka kematian bayi pun bisa berkurang. Cairan ASI berwarna kekuningan yang pertama kali keluar atau dikenal dengan sebutan kolostrum merupakan cairan kaya nutrisi yang baik untuk sistim imunitas bayi. Sayangnya, pada masyarakat tradisional, kolostrum malah “dibuang”.

Pada proses IMD terjadi kontak skin to skin antara ibu dengan bayi. Interaksi ini memberikan rasa hangat kepada bayi sekaligus mengeratkan ikatan emosional di antara keduanya. Selain itu, ternyata proses ini juga membantu mengurangi rasa nyeri yang diderita ibu pascapersalinan.

Bagaimana agar IMD berhasil?

Langkah pertama; perlu persiapan mental dan fisik. Dari segi mental, setiap ibu harus yakin dan percaya diri bahwa mereka bisa menyusui bayinya. Jauh-jauh hari sebelum persalinan, ibu dan suami juga perlu membekali diri dengan pegetahuan yang memadai. Sedangkan dari segi fisik; perhatikan asupan makanan yang bergizi dalam jumlah cukup.

Kedua; menggalang dukungan dari anggota keluarga terdekat, misalnya dari orang tua dan mertua. Ibu perlu memberikan pemahaman kepada mereka tentang keinginannya untuk melakukan IMD dan apa saja manfaatnya. Salah satu cara yang bisa ditempuh ialah mengajak serta orangtua/mertua ketika kunjungan ke dokter atau bidan sehingga mereka bisa memperoleh penjelasan lebih detil. Hal ini penting dilakukan mengingat anggota keluarga biasanya banyak terlibat dari mulai proses persalinan hingga pengasuhan anak.

Ketiga; mencari tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang mendukung IMD dan ASI eksklusif.

Keempat; jangan buru-buru memberikan dot/susu formula segera setelah lahir karena ibu merasa ASI-nya tidak keluar. Sebagian ibu memang tidak langsung bisa memproduksi ASI. But, don’t worry karena sebenarnya setiap bayi masih punya cadangan makanan. Hal yang perlu dilakukan ibu adalah segera lakukakn IMD dan menyusu sesering mungkin yaitu sedikitnya setiap 2 jam untuk merangsang keluarnya ASI. Selalu ingat pula untuk menanamkan keyakinan di dalam diri, “I can do it!” Pemberian dot/mpeng juga tidak duanjurkan karena bisa menyebabkan bayi mengalami bingung puting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mah, Apa Hukumnya Minum Air Rebusan Telur?

Edisi #mamahdedeh, gaisss... Tagline kita adalah apa pun masalahnya langsung beres! Mari bayangkan skenario seperti ini... Di sebuah acara pengajian, puluhan wanita mengenakan gamis dan kerudung duduk melingkar merubungi seorang perempuan lebih separuh baya yang biasa disapa MAMAH. Lalu salah satu hadirin berdiri sembari memegang mic , hendak mengajukan sebuah pertanyaan mahapenting kepada Mamah. "Mah, curhat dooong!" "Iya dooong!" "Nama saya Haji Sul..." Belum selesai Haji Sul titik titik menyebutkan namanya secara paripurna, Mamah langsung menyemprot garang, "Hei heii, jangan sombong udah haji! Emang kalo abis solat kita dipanggil solat ape gitu?! Lanjut, nyebut nama aja biar sederhana!” Sehabis diomelin begitu, dengan wajah tersipu malu HAJI SUL titik titik kembali memperkenalkan jati dirinya. "Nama saya Sulastri Ayu, Mah." Ouu, ternyata Sulastri gaiiss... Alhamdulillah, namanya bukan Sulaiman. *pan ceweek dia* #krikrik #...

Legenda Sangkuriang (Berkencan Sambil Cari Kutu)

Cerita ini dikisahkan oleh temanku, Mbak Tuts, waktu lagi nongkrong di depan indekos. Mbak Tuts itu ketika masih kecil adalah pecinta dongeng dan ia membagi sedikit “ingatan”nya tentang Legenda Sangkuriang. photo cr: http://legendasangkuriang.blogspot.co.id/ Suatu hari ketika Dayang Sumbi (ibunya Sangkuriang) masih lajang sedang menjahit, tiba-tiba jarumnya jatuh ke kolong rumahnya. Dayang Sumbi pun berjanji jika ada seorang lelaki yang mau mengambilkan jarum itu untuknya, lelaki itu akan dijadikan suami (bdw, menurutku ini ikrar yang aneh. Kenapa dia tidak turun ambil sendiri? Kan jatuhnya cuma di kolong... Haeuh, sedentary banget). Lalu, ternyata yang mengambilkan jarum itu adalah seekor anjing bernama Lumang. Singkat kata singkat cerita, mereka pun menikah. (Huh, ini lebih aneh lagi. Bagaimana caranya anjing ngambil jarum? Terus, dalam perjanjian tadi kan yang akan dijadikan suami adalah lelaki?!) Dari pernikahan Dayang Sumbi dengan Lumang lahirlah Sangkuriang. Sua...

1 Cara Jitu Memilih Calon Pasangan Hidup

Sengaja saya menulis judul seperti itu biar kelihatan bombastis macam artikel-artikel mainstream bacaan favorit kaum milenial. Dan kenapa cuma 1 cara, bukan 7 misanya? Ya, karena memang cuma 1 ini yang mahapenting dan patut kamu tanamkan dalam benakmu. Saya awali dengan dua buah pertanyaan: Umur kamu berapa? Punya pacar apa tidak? Andekata umur kamu sepantaran saya yakni 20 tahun lewat sedikit (belagak mudaa, hahha), topik tentang pernikahan akan selalu menghantui hari-harimu. Temlen fesbuk dan instagram niscaya dipenuhi foto-foto teman seangkatan kuliah dulu yang sudah pada merit. Dan yang bikin nyesseek adalah kamu J O M B L O. Sudah begitu, gak ada tanda-tanda hilal (calon pasangan) bakal meramaikan hidupmu yang selama ini penuh drama gak penting. *fiuhhh, nyeka aer mata pake kanebo* Oke, cukup! Cukup Roma… jangan terlalu baper. Ingat saja sebuah petuah klasik bahwa jodohmu ada. Beliau akan datang di waktu yang tepat. Selama teman-teman partner in crime -mu belum menika...